gambar

gambar

Rabu, 10 September 2014

DISIPLIN KUNCI KESELAMATAN BERKENDARA

PERNAH saya mendengar sebuah penelitian bahwa sekitar 60% korban kecelakaan lalu lintas jalan terkena imbas finansial. Rasanya masuk akal. Paling tidak, korban kecelakaan lalu lintas jalan harus mengeluarkan biaya untuk berobat atau memperbaiki kendaraan.
Lebih jauh lagi, jika korban kecelakaan adalah tiang ekonomi keluarga, boleh jadi keuangan keluarga bakal terganggu. Saya yakin, mayoritas korban kecelakaan lalu lintas jalan bakal merasakan hal itu.
Di wilayah Polda Metro Jaya, sepanjang Januari-Februari 2011, terlihat bahwa sekitar 68,71% dari 946 pelaku kecelakaan adalah karyawan swasta. Tak aneh jika kemudian yang menjadi korban pun mayoritas dari kalangan ini. Tercatat, dari sekitar 1.536 korban kecelakaan, sekitar 81,45% adalah karyawan swasta.
 
Bisa kebayang jika mereka adalah tiang ekonomi keluarga? Atau, salah satu karyawan yang berperan besar bagi perusahaan tempatnya bekerja. Praktis, produktifitas perusahaan pun bakal terusik.
Ironisnya, dari total korban meninggal dunia pada dua bulan pertama 2011, sekitar 81,93% adalah para karyawan swasta. Sedangkan yang luka berat mencapai sekitar 84,05% dan luka ringan sekitar 80,31%. Kesemuanya dibandingkan dengan total korban masing-masing jenis luka.

Pengemudi dan Pelajar
Selain karyawan swasta, pelaku kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah Polda Metro Jaya sepanjang Januari-Februari 2011 adalah pengemudi (13,64%) dan pelajar (12,68%). Selain itu, mahasiswa (3,49%), pegawai negeri sipil alias PNS (1,16%), dan TNI/Polri (0,32%).
Jika melihat penyebab kecelakaan yang mayoritas adalah perilaku manusia, yakni sekitar 90,33%, lantas dikaitkan dengan profesi pelaku kecelakaan lalu lintas jalan, terlihat bahwa profesi TNI/Polri cenderung amat kecil. Kita semua tahu, profesi tersebut dididik untuk disiplin di instansinya. Kedisiplinan menjadi kunci dalam tindak tanduk para aparat penegak hukum tersebut. Boleh jadi, budaya disiplin menjadi kunci keselamatan utama saat berkendara di jalan.

 



Mungkin saja ada faktor lain. Misalnya, populasi karyawan swasta lebih besar dibandingkan TNI. Sehingga, pelaku kecelakaan lalu lintas jalan lebih banyak adalah dari kalangan swasta.
Namun, kembali lagi, melihat penyebab utama kecelakaan lalu lintas jalan di Jakarta adalah perilaku pengendara, rasanya tak berlebihan jika kita mulai disiplin dari diri sendiri. Disiplin atas aturan yang ada. Tentu saja, demi kenyamanan dan keselamatan semua pengguna jalan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar