gambar

gambar

Kamis, 01 Oktober 2015

GEDUNG KBRI WASHINGTON DC, CAGAR BUDAYA DAN RUMAH TERMAHAL DI IBU KOTA

dari DetikNews2/10/2015
Washington DC - Siapapun yang melihat gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat, akan terpesona oleh arsitekturnya yang antik dan megah. Bergaya Eropa masa lampau, gedung itu tampak lain dari bangunan di sekitarnya. Tak heran jika banyak pejalan kaki yang menyempatkan diri berhenti sejenak saat lewat di depannya, entah untuk sekedar mengagumi ataupun berfoto-foto ria.

Rumah Termahal di Ibu Kota Gedung KBRI Washington DC berlokasi di kawasan Dupont Circle, tepatnya di 2020 Massachusetts Avenue. Berjarak hanya 1,5 km dari Gedung Putih, area di sekitar Dupont Circle merupakan salah satu lingkungan tersibuk di ibu kota, dikelilingi oleh bar, restoran, toko, dan perkantoran. Daerah di sekitar KBRI dikenal sebagai Embassy Row karena di situ terdapat banyak bangunan kedutaan besar.

 
Foto: Shohib Masykur/detikcom

Sebelum menjadi kantor KBRI, gedung tersebut merupakan kediaman pribadi milik Evalyn Walsh McLean. Evalyn adalah putri Thomas F. Walsh, seorang imigran dari Irlandia yang merantau ke AS pada tahun 1869 dan menjadi kaya raya setelah menemukan tambang emas di Colorado tahun 1896. Setelah menjual tambangnya, Thomas Walsh membangun rumah di DC pada awal 1900-an.

Pada saat itu, Dupont Circle merupakan salah satu kawasan elit di ibu kota. Keluarga Walsh pindah dari Coloradi ke DC pada tahun 1903. Perancangan gedung dipasrahkan kepada arsitek ternama Henry Andersen. Biaya pembangunannya mencapai USD 835 ribu, atau sekarang setara USD 21 juta. Sebagai gambaran, jumlah ini sepertiga dari harga rumah orang terkaya dunia, William Henry Gates.

 
Foto: Shohib Masykur

Pada masanya, gedung tersebut merupakan rumah pribadi paling mahal di Washington DC yang bahkan Presiden Amerika Serikat pun tak mampu memilikinya. Dengan 5 lantai dan 60 kamar, keluarga Walsh mempekerjakan 23 pegawai untuk mengurus rumah mereka. Istri Thomas Walsh sampai harus berkeliling ke berbagai negara untuk membeli perabotan: Persia, Prancis, Belgia, Swiss.

Mereka menyebut rumah itu "2020" karena mengacu ke alamatnya. Sebagai orang kaya, tak perlu waktu lama bagi keluarga Walsh untuk menanamkan pengaruh mereka di ibu kota. Bermodal kekayaan dan naluri politiknya, Thomas Walsh dapat berteman dekat dengan orang-orang penting, seperti Presiden William McKinley, Presiden Theodore Roosevelt, dan Raja Leopold II dari Belgia. Di masa jayanya, keluarga Walsh merupakan salah satu keluarga paling berpengaruh di Amerika Serikat.


 
Foto: Shohib Masykur
  Cagar Budaya Sebagai bangunan yang dianggap bersejarah, gedung KBRI tercatat di Daftar Nasional Tempat-tempat Bersejarah pada tahun 1973. Sebagai konsekuensi, gedung itu harus dipertahankan sebagaimana aslinya. Ruangan di lantai pertama yang dulu disebut Salon Raja Louis XIV sekarang menjadi Ruang Presiden, di mana tergantung foto-foto presiden Indonesia dari masa ke masa.

 

Foto: Shohib Masykur/detikcom

Ruangan itu terhubung melalui pintu lebar dengan ruangan sebelahnya yang sekarang disebut Ruang Garuda (dulu bernama Ruang Organ karena terdapat organ besar terbuat dari kayu yang biasa dimainkan keluarga Walsh). Di kedua ruangan itulah KBRI sering menggelar berbagai acara, seperti diskusi, resepsi diplomatik dan pertunjukan budaya.

Foto: Shohib Masykur

Di tempat itu pula mereka menjamu orang-orang penting, antara lain Wakil Presiden Hubert Humphrey (1967), Wakil Presiden Walter Mondale (1980), Menteri Luar Negeri William Rogers, Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, dan Presiden Bank Dunia Robert Mc Namara. Dan di situ pula mereka menjamu presiden Indonesia yang berkunjung ke AS: Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Foto: Shohib Masykur

Di depan Presidents Room adalah pintu masuk utama yang berlanjut ke tangga untuk menuju lantai dua. Terbuat dari kayu mahoni yang indah, tangga itu membelah di tengah menyerupai huruf Y. Patung dua penari Roma berdiri di persimpangan tangga, seperti siap menyambut kepulangan tuan rumah atau siapapun tamu yang datang berkunjung.

 

Foto: Shohib Masykur

Pada tahun 1982, gedung baru dibangun di sebelah Mansion 2020 untuk mengakomodasi meningkatnya kebutuhan ruang kantor. Berbeda dengan Mansion 2020, bangunan baru itu memiliki desain modern dan simpel. Pada 2013, sebuah patung dibangun di depan gedung: Patung Saraswati. Berasal dari agama Hindi, patung perempuan cantik berlengan enam yang berdiri di atas bunga teratai itu melambangkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
(mad/mad)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar